Zat aditif adalah suatu zat, yang ditambahkan ke dalam sebuah produk makanan atau minuman, dengan tujuan untuk mempercantik warna, menguatkan rasa, mengatur keasaman, memperpanjang umur penyimpanan produk dan lain-lain.
Harap dibedakan ya, zat aditif tidak sama dengan zat adiktif. Zat adiktif adalah zat yang menimbulkan ketagihan dan ketergantungan, sedangkan zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke suatu produk makanan atau minuman, yang dimaksudkan untuk mempercantik dan memperpanjang masa penyimpanannya.
Zat aditif yang paling umum digunakan oleh masyarakat adalah garam, gula, cuka, dan rempah-rempah, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan bumbu dapur. Dari jenisnya, sebenarnya zat aditif itu terbagi menjadi 2 macam, zat aditif alami dan zat aditif buatan(sintetis). Mengapa sampai ada zat aditif buatan? Perkembangan industri dan permintaan manusia tidak dapat terpenuhi karena zat aditif alami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memprosesnya, selain itu zat alami belum tentu bisa didapatkan di semua tempat. Yuk kita lihat zat aditif apa saja yang sering kita temui.
Penyedap rasa
Bahan ini digunakan untuk memberikan rasa yang berbeda kepada suatu makanan, misalnya rasa asin dari garam, asam dari perasan jeruk, kegurihan dari air rebusan kaldu ayam atau sapi. Itu adalah sebagian bahan penyedap rasa yang alami dan bisa di dapatkan di dapur rumah serta tempat perbelanjaan.
Penyedap rasa alami, garam dan nipis (Sumber: tribunnews.com & beautynesia.com)
Tetapi, ketenaran semua penyedap alami tersebut kalah oleh penyedap sintetis berikut ini. Karena saking enaknya penyedap rasa sintetis ini, masyarakat terkadang memandang penyedap sintetis ini sangat berbahaya. Monosodium Glutamat, MSG, atau kalian lebih mengenal penyedap rasa buatan ini dengan nama…………… MECIN.
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang memberikan rasa pada bahan tertentu, sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan sebagainya. Umumnya penyedap rasa diberikan kepada makanan yang tidak atau kurang memiliki rasa (misal agar-agar, masakan berkuah, dan sebagainya) sehingga disukai konsumen.
Dalam regulasi yang ditetapkan Uni Eropa dan Australia, setidaknya ada tiga kategori utama penyedap rasa:[1]
Jenis | Deskripsi |
---|---|
Penyedap rasa alami | Didapatkan dari tumbuhan dan hewan secara langsung atau melalui proses fisik, mikrobiologi, atau enzimatis. Dapat dikonsumsi secara langsung atau diproses terlebih dahulu. |
Penyedap rasa identik alami | Penyedap rasa yang didapatkan dari sintesis atau isolasi secara proses kimiawi dan memiliki komposisi, struktur, dan sifat yang mirip dengan penyedap rasa alami secara kimiawi maupun organoleptik. |
Penyedap rasa sintetis | Penyedap rasa yang tidak terdapat di alam, didapatkan dari proses kimiawi dengan bahan baku dari alam maupun hasil tambang. |
Penyedap Alami
Penyedap rasa alami umumnya berasal dari rempah-rempah yang bisa langsung dikonsumsi atau diproses terlebih dahulu. Contoh zat penyedap alami :
Penyedap buatan adalah penyedap rasa yang tidak terdapat di alam, didapatkan dari proses kimiawi.
Penyedap rasa alami umumnya berasal dari rempah-rempah yang bisa langsung dikonsumsi atau diproses terlebih dahulu. Contoh zat penyedap alami :
- Jahe. Jahe sangat bermanfaat untuk menghilangkan bau amis yang terdapat pada ikan. Biasanya ikan diberi bumbu jahe dan kunyit sebelum ikan di goreng.
- Gula. Tanpa rasa sedikit manis, mungkin masakan akan terasa hambar. Nah, fungsi gula di sini adalah untuk membuat masakan Anda terasa lebih enak.
- Garam. Di zaman sekarang ini, banyak yang telah memakai berbagai zat penyedap buatan seperti masako. Padahal, garam sendiri juga menjadikan masakan terasa asin dan akan terasa gurih jika masakan diberi bawang putih.
- Bawang putih. Bawang putih merupakan penyedap rasa alami yang paling banyak digunakan. Bawang putih juga bisa digunakan sebagai ganti MSG, dengan cara mememarkan bawang putih yang telah dikupas dan tumis dengan sedikit minyak hingga layu sebelum memasukkan bahan yang lain saat Anda memasak.
- Daun pandan. Daun pandan memang mempunyai aroma yang khas yang dapat menambah lezat dan cita rasa makanan. Selain itu, daun pandan juga bisa dijadikan sebagai pewarna makanan alami.
Penyedap buatan adalah penyedap rasa yang tidak terdapat di alam, didapatkan dari proses kimiawi.
- MSG. MSG ditambahkan pada masakan untuk menguatkan cita rasa. Memang jika masakan diberi MSG masakan akan terasa lebih lezat, namun ternyata MSG memiliki dampak buruk bagi para konsumennya, diantaranya :
- Dapat menyebabkan gemuk. Dengan adanya rasa ketagihan yang ditimbulkan, otomatis dapat membuat Anda ingin selalu makan, dan inilah yang mengakibatkan kegemukan.
- Menyebabkan kerusakan otak. Jika MSG dikonsumsi secara terus menerus, maka otak akan terpacu secara berlebihan, terutama bagian otak yang bertugas mengendalikan nafsu makan.
- Dapat memacu peradangan hati. Mengkonsumsi MSG secara berlebihan dapat menyebabkan kerja hati menjadi tidak normal yang dapat menyebabkan peradangan hati.
- MSG dapat memperlambat perkembangan kecerdasan anak. Kandungan MSG yang mengganggu kinerja otak lama kelamaan dapat memperlambat perkembangan kecerdasan otak.
- Sakarin. Sakarin merupakan pemanis tanpa kalori yang dapat digunakan pada makanan maupun minuman.
- Esen. Esen digunakan untuk memberi rasa dan aroma pada buah-buahan.
- Cuka. Cuka berfungsi untuk memberi rasa asam yang dapat menambah cita rasa masakan.
- Aspartam. Aspartam berfungsi untuk memberi rasa manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar